Senin, 20 Juli 2020

CERITA PANJANG (?)

Beberapa waktu ini aku punya cukup banyak waktu luang dan mencoba menulis lagi. Bingung mau diapakan, yaudah diposting di sini aja, hehehehe...

Awalnya mau buat cerpen, tapi kok jadinya panjang kaya' novel, tapi gak bisa dibilang novel juga sih, yaudah jadilah "cerita panjang" ini. 😅

Karena masih amatiran, jadi aku posting sebagian dulu aja. saat ada waktu luang lagi, aku posting lanjutannya. Kalau ada yang kurang pas atau mungkin ada yang mau memberikan saran, mohon komentar dan koreksinya ya~~ Selamat membaca^^

SOUL MATES, KEHIDUPAN YANG SEMPURNA
Story by: Narin Young
PROLOG

Ini mungkin terdengar seperti kisah cinta biasa. Namun pasti ada makna di balik setiap cerita. Perasaan cinta tumbuh di hati setiap insan, merupakan anugerah pemberian Tuhan, bisa tumbuh kapan saja dan kepada siapa saja. Cinta tak mengenal usia, semua orang berhak mendapatkan cinta dan berhak untuk jatuh cinta.

“Menikah? Dengan bocah itu? Yang benar saja, Pa, Ma!” ucap Minwoo pada orang tuanya. “Aku gak mau! Jangan paksa aku menikah dengan bocah yang bahkan baru lahir saat aku SMP itu!” lanjutnya marah.

Choi Minwoo, seorang pria tampan perfectsionist dengan latar belakang kehidupan yang juga perfect. Pagi itu ia beradu pendapat dengan orang tuanya karena tidak suka kehidupannya diatur – atur apalagi urusan cinta. Ia percaya suatu saat nanti kehidupannya akan sempurna saat ia bertemu dengan soul mate yang masih ia nantikan kehadirannya.

Soul mate atau belahan jiwa sering diartikan sebagai pasangan hidup yang memiliki banyak persamaan satu sama lain, memiliki rasa saling membutuhkan yang teramat dalam, dan mampu mengatasi segala cobaan yang mereka lalui.

Di sisi lain, Park Jihyun, seorang wanita cantik dari keluarga terpandang dengan IQ jauh di atas rata – rata namun selalu dianggap seorang bocah oleh Choi Minwoo, anak dari sahabat orang tuanya. Selama ini, ia selalu gigih berusaha mencapai target – target kehidupan yang sudah ia rencanakan. ‘Soul mate ada karena diciptakan, bukan dicari atau ditemukan’. Kalimat itulah yang membuat Park Jihyun selalu mengesampingkan urusan cinta. Ia percaya bahwa Tuhan telah menciptakan soul matenya dan suatu saat takdir akan mempertemukan keduanya.

“Ma, Pa, aku benar - benar ingin membuat mama dan papa bahagia. Tapi apakah hanya ini caranya?” tanya Jihyun dengan matanya yang berkaca – kaca. “Aku juga ingin bahagia. Tapi apakah menikah adalah satu – satunya cara untuk bahagia? Tidak kan? Aku masih ingin belajar, masih ingin mengejar mimpi dan cita – citaku. Tunggulah sebentar saja, percayalah aku akan membuat kalian bahagia”. Tetesan air mata tiba – tiba jatuh tanpa disadarinya.

Perjodohan. Kata yang begitu populer, terkesan penuh paksaan untuk dua insan yang memiliki pandangan sedikit berbeda tentang cinta. Bisakah hal itu membuat mereka bahagia? Apakah pernikahan akan terlaksana? Bisa jadi tidak ada cinta di dalamnya, namun belum bisa dipastikan dengan perasaan mereka. Tidak ada yang pernah tahu, mungkin saja kehidupan mereka bisa sempurna bila takdir berada di pihaknya.
 
~BERSAMBUNG~

*lanjutannya aku posting minggu depan ya~ 😅

Tidak ada komentar:

Posting Komentar